Kamis, 20 November 2008

Viharaku Motivasiku

Lilin pelita alltar dinyalakan....dupa atau hio pun telah dibakar.... Pemimpin puja bhakti bersiap memimpin umat memberi penghormatan kepada Tiratana (Buddha, Dhamma, dan Sangha). Harum semerbak hio memenuhi pun mengisi. Ruang Dhammasala yang kecil pun penuh dengan harum dupa.
Lama sudah kejadian itu berlalu. Namun sampai saat ini masih teringat jelas di memori otakku. Saat ku masih anak-anak, berkumpul dengan saudara-saudara yang kebanyakan lebih tua dariku. Menggemakan pujian dan penghormatan pada Buddha, Dhamma, dan Sangha. Vihara kecilku menjadi saksi masa-masa kecilku.
Saat ini, bangunan yang dulu terasa amat kokoh sekarang sudah mulai rapuh. Aku pun tak ingin kenangan kecil itu hanya sekedar diingat. Ku ingin kembali berkumpul dengan saudara-saudaraku sekarang sudah bertambah banyak. Bangunan yang rapuh itu harus segara diperbaiki.
Viharaku, ku berusaha akan membangunmu kembali. Menjadikanmu lebih kuat dan lebih megah lagi, agar banyak orang yang akan mengenangmu sebagai tempat terbaik untuk menghormat pada Buddha, Dhamma, dan Sangha.
Semoga berkat kebajikan yang telah ku perbuat akan mengkondisikan apa yang ku inginkan